Kemunculan masyarakat Bogor berawal dari sembilan kelompok yang pada tahun 1745 disatukan oleh Gubernur Baron Van Inhof. Saat itu Bupati Demang Wartawangsa berupaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat yang bertani dengan menggali sebuah terusan dari Ciliwung ke Cimahpar dan dari Nanggewer ke Kalibaru/Kalimulya.
Sejarah Kabupaten Bogor dan Patung Sapi
Seperti kebanyakan sejarah, perbedaan pendapat terkait sejarah Bogor juga terjadi. Salah satu pendapat mengatakan bahwa nama ‘Bogor’ berasal dari kata Bahai atau Baqar yang artinya sapi. Hal itu kemudian dikaitkan dengan adanya patung sapi di Kebun Raya Bogor.
BACA JUGA:
Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa ‘Bogor’ berasal dari kata Bokor yang artinya tunggul pohon enau (kawung).
Jika ditelusuri dalam catatan sejarah, pada tanggal 7 April 1752 ternyata telah muncul kata ‘Bogor’ yang ditemukan dalam dokumen dan tertulis Hoofd Van de Negorij Bogor, yang berarti Kepala Kampung Bogor. Dilansir VOI dari situs bogorkab.go.id, dalam dokumen tersebut dikatakan bahwa kepala kampung tersebut berada di dalam lokasi Kebun Raya yang dibangun pada 1817.
Pusat Pemerintahan Bogor sendiri awalnya masih jadi satu dengan Kota Bogor, tepatnya di Panaragan. Namun, Pemerintah Pusat (dalam hal ini Menteri Dalam Negeri) menginstruksikan bahwa Kabupaten Bogor harus pindah dari Pusat Pemerintahan Kotamadya Bogor.
Atas dasar tersebut, Ibu Kota Kabupaten Bogor dipindah ke Cibinong. Hal itu merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982. Pusat kegiatan pemerintahan Kabupaten Bogor berada di Cibinong pada tahun 1990.
Selain informasi terkait sejarah Kabupaten Bogor, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.id.