Sejarah Kawah Sikidang: Mitos dan Legenda, Awal Mula Pembentukan, Lengkap dengan Harga Tiket
Kawah Sikidang (kemenparekraf.go.id)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Sejarah Kawah Sikidang jadi salah satu cerita menarik yang berasal dari dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Pasalnya, kawah Sikidang tidak hanya punya sejarah yang bisa dipandang dari segi geologi namun dari budaya karena adanya mitos dan legenda yang menyelimutinya.

Artikel ini akan membahas informasi tentang sejarah Kawah Sikidang, mulai dari awal mula pembentukannya, mitos dan legenda kawah tersebut, hingga harga tiket yang harus dibayar oleh wisatawan.

Sejarah Kawah Sikidang

Kawah Sikadang adalah kawah yang aktif sampai saat ini. Kawah tersebut berada di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Salah satu yang menarik dari Kawah Sikidang adalah ukurannya yang cukup luas serta keluarnya gas yang kerap berpindah dari satu titik ke titik lain. Perpindahan uap yang keluar dari tanah tersebut kemudian diibaratkan sebagai seekor kidang (kijang) yang berlompat dari satu titik ke titik lain.

Keberadaan Kawah Sikidang tak lepas dari mitos dan legenda. Salah satu cerita sejarah yang dipercaya berkaitan dengan awal mula Kawah Sikidang, yakni kisah perjodohan seorang ratu cantik bernama Ratu Sinta Dewi dengan Pangerang Kidang Garungan.

Meski dijodohkan dengan seorang pangeran, Ratu Sinta Dewi tak bisa menerimanya karena pria yang dijodohkan dengannya konon memiliki wajah menyerupai kidang. Ratu Sinta tentu tak bisa menerima kondisi wajah buruk rupa yang dimiliki oleh calon suaminya.

Meski begitu, Ratu Sinta tetap menerima perjodohan dengan syarat Pangeran Kidang Garungan membuat sumur dalam. Ratu Sinta sengaja meminta syarat tersebut dengan harapan sang pangeran tak mampu memenuhi syarat tersebut sehingga perjodohan bisa digagalkan.

Setelah pangeran dan para pengikutnya menggali sumur yang sangat dalam, Ratu Sinta beserta pengawalnya mengubur mereka hidup-hidup di dalam sumur tersebut. Pangeran Kidang tentu marah dan berusaha keluar dari dalam tanah namun upayanya selalu gagal. Karena usaha itulah Kawah Sikidang muncul. Sedangkan uap yang keluar dari dalam tanah di kawasan kawah dipercaya sebagai bentuk amarah Pangeran Kidang yang masih meletup-letup dan berusaha keluar dari dalam timbunan tanah.

Meski memiliki sejarah yang erat dengan mitos dan legenda, pembentukan Kawah Sikidang bisa dijelaskan dari sudut pandang ilmu geologi. Dalam webisite Kabupaten Banjarnegara dikatakan bahwa Kawah Sikadang terbentuk akibat letusan gunung berapi purba.

Hal serupa juga dijelaskan dalam buku yang berjudul Fenomena Dataran Tinggi Dieng. Dalam buku dikatakan bahwa Kawah Sikidang Dieng terbentuk karena kaldera Gunung Dieng Purba. Akibat aktivitas magma tersebut kemudian muncul gejala post vulkanik. Gejala itu pula yang menjadi sumber gas bumi.

Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Kawah Sikidang dalam rangka pariwisata harus membayar tiket masuk kurang lebih Rp20.000. Harga tiket bisa berubah-ubah tergantung kebijakan pengelola. Saat berkunjung disarankan untuk membawa masker atau penutup hidung.

Selain itu disarankan untuk pengunjung mengetahui pilihan wisata malam di Dieng yang bisa dikunjungi kapan saja.

Itulah informasi terkait sejarah Kawah Sikidang. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.