JAKARTA - Ramadan adalah bulan suci, di mana umat Islam di seluruh dunia menjalankan puasa, salat, dan bakti sosial selama sebulan. Selama bulan ini, umat Islam menyantap hidangan sebelum matahari terbit, lalu berpuasa hingga matahari terbenam. Setelah matahari terbenam, umat berbuka puasa dengan kurma dan air, lalu menyantap hidangan buka puasa, berisikan sepiring berbagai jenis makanan.
Pola makan ini berbeda dengan kebiasaan makan biasa, yang membuat orang sulit untuk kembali ke jadwal makan normal setelah bulan Ramadan. Dalam wawancara dengan HT Lifestyle, Dr V Mohan, ketua, Dr Mohan’s Diabetes Specialties Centre, Chennai mengatakan, “Peralihan dari sahur dan berbuka kembali ke pola makan biasa dapat menyebabkan makan berlebihan, ketidaknyamanan sistem pencernaan, dan ketidakseimbangan metabolisme.”
Dokter tersebut selanjutnya menjelaskan transisi pola makan yang mulus namun tetap mempertahankan manfaat yang diperoleh selama berpuasa.
Makna Ramadan dan Perubahan Pola Makan
Puasa dari fajar hingga matahari terbenam menumbuhkan kedisiplinan, empati, dan rasa syukur. Sahur, makanan sebelum fajar, sangat penting untuk energi, sementara berbuka puasa biasanya dilakukan dengan kurma dan air. Pertemuan sosial mendorong porsi makan yang lebih besar, yang dapat menyebabkan makan berlebihan.
Kesehatan metabolisme selama puasa
Puasa meningkatkan sensitivitas insulin, yang mendorong pembakaran lemak dan pengelolaan berat badan. Namun, puasa yang terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan otot. Kembalinya makanan berkalori tinggi secara tiba-tiba dapat menyebabkan gangguan metabolisme. Perencanaan makan pasca-Ramadan yang cermat sangat penting untuk menjaga manfaat kesehatan.
BACA JUGA:
Pentingnya transisi yang sehat
Perubahan drastis pasca-Ramadhan dapat menyebabkan perut kembung, gangguan pencernaan, dan penambahan berat badan. Pendekatan bertahap memungkinkan sistem pencernaan beradaptasi, mendorong pilihan makanan dan hidrasi yang lebih baik. Fase transisi ini juga membantu menilai kembali kebiasaan makan untuk kesejahteraan jangka panjang.
Kiat-kiat transisi yang lancar setelah Ramadan
- Mulailah dengan porsi lebih kecil dan makanan padat nutrisi.
- Utamakan makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.
- Tetap terhidrasi dengan baik untuk membantu pencernaan dan mencegah kelelahan.
- Perhatikan tanda-tanda lapar untuk menghindari makan berlebihan.
- Lakukan latihan ringan seperti berjalan sebelum melanjutkan latihan intens.