JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan bahwa pihaknya tidak diundang dalam Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden Indonesia: Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Nasional antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato, dan pihak lainnya.
“Tak diundang,” ujar Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, kepada awak media di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 8 April.
Senada, Direktur Utama BEI, Iman Rachman berharap dari pertemuan tersebut bisa menambah kepercayaan investor terhadap pasar modal indonesia.
"Belum dapat (Undangan). Kita harap bisa menambah confidence dari konferensi pasar," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan menyelenggarakan acara Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI: Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Nasional pada Selasa, 8 April 2025, di Ruang Assembly Hall, Lantai 9. Menara Mandiri Sudirman, Jl. Jenderal Sudirman No. 54-55, Senayan, Jakarta Selatan.
Adapun dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato, dan Para Pimpinan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait.
Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 9,19 persen menjadi 5.912,06 pada pukul 09.00 wib, Selasa 8 April pasca libur lebaran 2025.
Adapun hal tersebut otomatis terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan pada pukul 09:00:00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Sebanyak 9 saham emiten menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara, 552 saham lainnya melemah dan sebanyak 65 saham stagnan.
Untuk sementara, total transaksi yang tercatat sebanyak Rp1,92 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 1,591 miliar saham dengan frekuensi 64.620 kali.
Selain itu, emiten yang masuk ke jajaran Top Gainers, yaitu PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) naik 4,96 persen ke Rp1.270, PTbAsuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) naik 2,98 persen ke Rp484, PT Pakuan Tbk (UANG) naik 2,48 persen ke Rp330.
Sementara itu yang masuk jajaran top losers, adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 12,9 persen ke Rp7.400, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun 14,57 persen ke Rp3.460, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 13,46 persen ke Rp4.500, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 13,21 persen menjadi Rp3.680.