Apa Itu Pasiva: Berikut Penjelasan, Fungsi Beserta Contohnya
Apa Itu Pasiva (Gambar Yosep Surahman - Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Sudah pernah kah kalian mendengar terkait apa itu pasiva? Lantas apa itu? Pasalnya, di dalam ilmu ekonomi ada istilah yang namanya pasiva. Pasiva itu sendiri merupakan sebuah pengorbanan yang dilakukan oleh pelaku usaha atau perusahaan yang dikarenakan adanya aktivitas usaha. 

Faktanya pasiva sendiri juga sesuatu yang harus dilunasi dan bersifat wajib untuk pelaku bisnis sesuai jangka waktu yang sudah ditentukan. Masih ingin mengenal pasiva lebih jauh lagi? Yuk kita simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Apa Itu Pasiva

Pasiva ataupun disebut kewajiban ialah pengorbanan ekonomi yang dilakukan oleh suatu entitas dengan pihak ketiga buat penuhi kebutuhan usaha entitas yang bersangkutan. Pihak ketiga bakal membagikan sokongan modal buat melancarkan aktivitas usaha. Mulai dari pengembangan produk, perluasan, sampai kenaikan kualitas ataupun mutu produk.

Selaku gantinya, entitas bakal mengembalikan modal tersebut dengan duit, benda, ataupun jasa. Pembayaran pasiva umumnya bakal diiringi dengan suku bunga. Besarnya suku bunga bergantung dari kebijakan pihak ketiga ataupun kesepakatannya dengan suatu entitas.

Rumus Menghitung Pasiva

Aktiva pasiva merupakan 2 komponen yang kerap ditemui dalam laporan keuangan entitas. Komponen yang terdapat dalam aktiva pasiva merupakan harta, utang, serta modal. Jumlah aktiva wajib sama dengan pasiva, jadi posisi keduanya wajib balance ataupun sepadan di neraca.

Rumus menghitung pasiva dipecah jadi 2 bagian bersumber pada tipe pasivanya sendiri, yakni:

  1. Pasiva tetap yakni utang bank+utang hipotek+utang obligasi
  2. Pasiva lancar yakni utang usaha+ utang listrik+utang gaji+utang wesel+utang lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha

Fungsi Pasiva serta Aktiva dalam Perusahaan

Aktiva pasiva merupakan 2 komponen yang membangun laporan keuangan sesuatu industri. Rasio perbandingan antara pasiva (utang) serta aktiva (aset) bakal menampilkan tingkatan kesehatan keuangan perseroan. Sesuatu perusahaan dikatakan sehat secara finansial apabila mempunyai jumlah aset yang lebih banyak dibanding utang.

Pada dasarnya, tidak ada satu perusahaan pun yang bebas dari pasiva (utang). Malah posisi pasiva (utang) di laporan keuangan merupakan fakta kalau perusahaan lagi berupaya buat meningkatkan bisnis secara konsisten. Jadi, jangan menyangka utang ini selaku gambaran kurang baik atas kinerja sesuatu perusahaan.

Selagi perusahaan membayar pasiva yang dimilikinya, maka nominal pasiva di neraca pasiva sangatlah normal. Neraca pasiva merupakan presentasi antara kewajiban serta modal industri yang dicatat di bagian kanan dari laporan keuangan. Performa sesuatu perusahaan baru bakal dipertanyakan apabila presentasi pasivanya masuk dalam kategori tidak wajar.

Pengelolaan aktiva serta pasiva yang baik bakal mendatangkan keuntungan yang optimal. Perihal ini bisa dilihat dari laporan keuangan tahunan suatu entitas. Keuntungannya tidak cuma dialami oleh perusahaan, tetapi pula oleh investor.

Jenis-jenis Pasiva

Bersumber pada jangka waktunya, pasiva dibedakan jadi 2 tipe yakni pasiva tetap serta pasiva lancar. Keduanya mempunyai komponen masing-masing. Sepenuhnya bakal dibahas di bawah ini, ya!

Pasiva Lancar

Disebut pula utang jangka pendek ataupun current liabilities. Pasiva lancar merupakan utang yang waktu pelunasannya kurang dari satu tahun serta wajib lekas dilunasi. Komponen yang tercantum dalam pasiva lancar yakni selaku berikut.

  1. Utang Dagang
  2. Utang Wesel
  3. Beban yang Perlu Dibayar
  4. Penghasilan yang Ditangguhkan (Deferred/Unearned Revenue)
  5. Penghasilan yang Ditangguhkan (Deferred Liability/Credit)
  6. Utang Gaji
  7. Utang Pajak
  8. Utang Dividen

Pasiva Tetap

Diucap pula utang jangka panjang ataupun long term liabilities. Pasiva tetap merupakan utang yang jangka waktu pelunasannya lebih lama, sebab jumlah utangnya lebih besar. Komponen yang terdapat dalam pasiva tetap merupakan selaku berikut.

  1. Utang Bank
  2. Utang Obligasi
  3. Kredit Noveltasi
  4. Utang Pemegang Saham
  5. Utang Sewa Dana
  6. Utang Subordinasi

Jadi setelah mengetahui terkait apa itu pasiva, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!