Emtek Milik Eddy Koesnadi Sariaatmadja, Grab, dan Singtel Jadi Investor Baru di Bank Fama International
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Fama International bakal kedatangan investor baru. Setelah mengumumkan telah resmi diakuisisi oleh PT Elang Media Visitama, anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) pada 22 Desember 2021, Bank Fama kini kedatangan 2 investor.

Elang Mahkota Teknologi memberikan keterbukaan informasi mengenai masuknya mitra strategis untuk mengembangkan Bank Fama. Dalam keterbukaan kepada BEI, Jumat 21 Januari, disebutkan EMV telah mengundang A5-DB Holdings Pte. Ltd, yang merupakan anak usaha dari Grab Holdings Limited (Grab) dan Singtel Alpha Investments Pte. Ltd, yang merupakan bagian dari Singtel Telecommunications Limited (Singtel) untuk ikut berpartisipasi melakukan penyertaan modal dalam penerbitan saham baru Bank Fama.

Grab dan Singtel disebutkan telah mengambil bagian, masing-masing sebesar 2.355.004.657 saham baru Bank Fama. Jumlah ini setara dengan 16,26 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan yang telah ditingkatkan.

Usai penerbitan saham baru rampung, kepemilikan EMV di Bank Fama menjadi 62,76 persen. Lalu, PT Nusantara Berkat Agung sebesar 4,72 persen, Grab mengenggam 16,26 persen, dan Singtel sebesar 16,26 persen.

Penyertaan saham oleh Grab dan Singtel telah diaktakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Fama International Nomor 2 tanggal 5 Januari 2022. Sementara Singtel mencaplok 16,3 persen saham Bank Fama dengan nilai sekitar Rp500 miliar.

Aksi ini disebutkan merupakan bagian dari rencana Singtel untuk menjaring potensi perbankan di Indonesia. Singtel menyadari bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses perbankan dan jumlahnya paling besar di kawasan Asia Tenggara.

Perusahaan ini menargetkan investasi tersebut bisa mendorong pengembangan digital Bank Fama dan inklusi keuangan yang lebih besar. Dana yang digunakan untuk aksi ini disebutkan berasal dari internal. Adapun, Grab dan Singtel juga memiliki perusahaan patungan (joint venture) untuk mengoperasikan bank digital di Singapura.