Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Belum Dilaksanakan, Menkes: Prioritaskan Lansia Dulu
ILUSTRASI VAKSINASI PELAJAR DI SURABAYA/DOK PEMKOT SURABAYA

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan sampai saat ini vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6 sampai 11 tahun belum dilaksanakan.

Sebab, saat ini pemerintah masih fokus mengejar vaksinasi lanjut usia (lansia) atau orang tua yang belum mencapai kekebalan komunal.

"Khusus untuk imunisasi anak-anak, imunisasi itu diberikan berbasis risiko. Kita prioritaskan vaksinasi ke orang tua dulu yang skrng masih baru mencapai 40 persen," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin, 15 November.

Budi menjelaskan, program vaksinasi yang berjalan di Indonesia awalnya diprioritaskan kepada kelompok yang rentan terpapar virus corona. Vaksinasi ini dimulai dari tenaga kesehatan (nakes)

"Itu sebabnya nakes diberikan duluan, krena nakes yang paling sering ketemu dengan pasien," ucap dia.

Vaksinasi juga diberikan kepada petugas publik dan kelompok lansia, lalu masyarakat umum usia 18 sampai 60 tahun, dilanjutkan vaksinasi anak 12 sampai 17 tahun, hingga vaksinasi 6 sampai 11 tahun yang sedang direncanakan.

Menkes juga menjelaskan alasan pemerintah mengejar vaksinasi lansia. Kata dia, tingkat fatalitas lansia ketika terpapar COVID-19 paling tinggi dari kelompok lain, yakni sekitar 12 persen. Sementara, ringkat fatalitas anak di bawah 1 persen.

"Jadi, memang karena orang tua itu risiko fatalnya masih puluhan kali di atas anak-anak. Begitu nanti (vaksinasi lansia) itu sudah selesai, kita akan turun ke kelompok-kelompok lain yg risiko fatalitasnya lebih rendah dibandingkan orang tua," jelas Budi.

Sampai saat ini, cakupan vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah mencapai sekitar 130,6 juta pada dosis pertama dan 84,5 juta pada dosis kedua. Target vaksinasi diberikan kepada 208 juta jiwa.

"Dari target populasi 208 juta orang yang harus divaksin, 62 persen sudah mendapat vaksinasi dosis pertama dan 40 persen mendapat vaksin lengkap," imbuhnya.