Prabowo Mengaku Tak Bisa Berbuat Banyak, Refly Harun: Mestinya Bisa Introspeksi Kebijakan Pemerintah
Prabowo Subianto (DOK. ANTARA)

Bagikan:

Pakar hukum tata negara, Refly Harun ikut merespon pernyataan Ketua Umum Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa dirinya harus menahan diri saat ini demi kepentingan yang lebih besar di masa depan.

Menanggapi hal itu, Refly Harun heran. Ia menilai jika Prabowo mengaku tak bisa banyak berbuat, mengapa memilih masuk ke dalam wilayah pemerintahan dengan menjadi Menteri Pertahanan. Menurutnya, saat masuk pemerintahan, Prabowo diharapkan memberikan perbaikan.

"Kalau pilihannya berada dalam pemerintahan tidak bisa buat apa-apa, kenapa masuk dalam pemerintahan? Kan kalau masuk pemerintahan, tentu diharapkan Prabowo memberikan kontribusi signifikan terhadap perbaikan," paapar Refly dalam tayangan Youtube Refly Harun, Selasa, 9 Februari.

Refly Sebut Penegakan Hukum di RI Lebih Tajam ke Bawah

Refly mengatakan, jabatan Prabowo yang berada di sektor pertahanan serta keamanan, seharunya ia mampu memberikan banyak instropeksi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, yang Prabowo  sendiri menjabat di dalamnya.

Sebab, kata Refly, penegakan hukum di pemerintahan Presiden Joko Widodo justru tajam ke bawah daripada tajam ke atas. Refly juga menyinggung masalah kasus pidana yang menimpa Muhammad Rizieq Shihab dan mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI).

"Ada kesalahan yang sebenarnya tidak perlu ditahan dan ditangkap, tapi ditahan dan ditangkap. Ya, kita sebutlah kasus Habib Rizieq, kasus Ustaz Maaher yang akhirnya meninggal di penjara. Terakhi,r enam pentolan FPI yang juga ditahan," ucapnya.

Padahal, menurut Refly, polisi bisa saja melakukan diskresi untuk tidak menahan orang-orang yang ia sebutkan. Sebab, mereka bukan tergolong kriminal yang berbahaya seperti koruptor, pembunuh, dan perampok.

"Kalau kriminal betul, seperti koruptor, pembunuh, perampok, wajar harus ditahan. Karena kalau tidak ditahan pasti mereka akan menghilangkan jejaknya, barang bukti," ucapnya.

"Tapi, kalau pelanggaran kerumunan, Petamburan misalnya, tidak mungkin menghilangkan barang bukti karena itu cukup satu kali saja. Tidak mungkin juga lari karena ada penjaminnya, apalagi mengulangi perbuatan pidananya," lanjut dia.

Prabowo Sebut Banyak Menahan Diri Demi Kepentingan Lebih Besar

Prabowo sebelumnya menyebut dirinya harus lebih banyak menahan diri demi kepentingan besar. Namun, Prabowo tidak menyebut apa kepentingan yang dimaksud.

"Kadang-kadang saya juga harus banyak-banyak menahan diri demi kepentingan yang besar, demi kepentingan partai dan seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo dalam tayangan Youtube GerindraTV.

Prabowo mengaku Gerindra belum bisa menjadi partai yang berkuasa dengan mutlak. Namun, Prabowo meminta realita yang ada tidak menyurutkan semangat kader Gerindra.

"Kita tetap ingin berkuasa dengan halal, dengan legitimate, dengan konstitusional. Kita ingin berkuasa dengan izin rakyat. kita ingin berkuasa dengan perjuangan yang baik, tapi jangan pernah ragu bahwa kita terus punya keyakinan, bahwa kita mampu memperbaiki bangsa ini," ungkap Prabowo.

Selain informasi terkait Prabowo dan kabar pemerintahan, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.id.